Alasan Carlos Sainz Senior Belum Bisa Mewariskan Peran Dakar kepada Sang Putra

Carlos Sainz Sr. menegaskan perbedaan jalur kariernya dengan sang putra, sementara Carlos Sainz Jr. masih memprioritaskan Formula 1 dan peluang besar di era regulasi baru.

SPORTSBOOK.CO.ID – Carlos Sainz Sr., yang akan membela Ford Racing pada Reli Dakar 2026, menanggapi pertanyaan seputar sebuah video yang memperlihatkan putranya, Carlos Sainz Jr., menjajal mobil Dakar. Pereli legendaris Spanyol tersebut membuka pandangannya tentang pengalaman itu, sekaligus menyinggung kemungkinan masa depan sang anak di ajang reli ekstrem.

Bagi penggemar, momen tersebut bukan hal baru. Carlos Sainz Jr. awalnya duduk sebagai navigator sebelum akhirnya mendapat kesempatan mengemudi. Di fase awal, pembalap Formula 1 itu terlihat masih kesulitan beradaptasi, bahkan sempat memanggil ayahnya ketika mobil Ford melibas lintasan berat. Namun menariknya, saat mengambil alih kemudi, ia justru tampak lebih tenang—sesuatu yang langsung disadari oleh Sainz Sr.

“Saya ingin dia merasakan kesempatan yang dulu pernah saya dapatkan ketika bersama Ferrari,” ujar Sainz Sr. Ia juga mengapresiasi peran Ford dan Williams yang memungkinkan pengalaman tersebut terwujud. Menurutnya, perubahan ekspresi putranya sangat jelas, dari awal yang penuh rasa penasaran hingga akhir sesi yang benar-benar berbeda. Carlos Jr. sama sekali tidak menyangka sensasi yang akan ia rasakan.

Pereli dua kali juara dunia WRC dan peraih empat gelar Dakar itu mengakui, ada suasana sedikit canggung di awal. Sang putra sempat mengira pengalaman tersebut sekadar aksi untuk menarik perhatian.

“Dia terlihat agak kesal karena mengira saya hanya ingin memamerkan sesuatu. Namun perlahan dia mulai memahami bahwa memang seperti itulah karakter mobilnya. Sejak saat itu, dia mulai menikmatinya,” kata Sainz Sr.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Dakar memiliki keunikan yang sulit dipahami tanpa mengalaminya langsung. Reli ini menuntut daya tahan luar biasa, baik dari mobil maupun pembalap.

“Bayangkan berjam-jam menempuh ribuan kilometer di medan yang asing, dengan kecepatan tinggi, dan terus menerus menghadapi tantangan. Masuk ke mobil seperti ini dan memacunya habis-habisan adalah pengalaman yang sangat luar biasa,” tuturnya.

Ubah haluan ke Dakar?

Pertanyaan yang paling sering muncul pun tak bisa dihindari: apakah Carlos Sainz Sr. suatu saat akan melihat putranya mengambil alih perannya di Reli Dakar? Jawaban yang diberikan tegas sekaligus apa adanya.

“Itu tidak akan terjadi,” ujarnya tanpa ragu. Menurut Sainz Sr., persoalan utamanya adalah soal waktu yang tidak sejalan. Dakar terakhir yang ia jalani sudah semakin dekat, sementara karier sang putra di Formula 1 dinilainya masih jauh dari kata selesai.

Meski begitu, ia juga tidak sepenuhnya menutup pintu. Namun, syaratnya sangat jelas dan tidak ringan. Jika suatu hari Carlos Sainz Jr. benar-benar tertarik turun di Dakar, persiapan matang dan komitmen penuh menjadi keharusan.

“Dakar bukan soal datang lalu mencoba-coba. Kalau dia ingin melakukannya, dia harus benar-benar siap dan bekerja keras. Dan itu jelas bukan dalam waktu dekat, masih bertahun-tahun lagi,” katanya.

Penekanan ini penting karena Sainz Sr. sama sekali tidak meragukan kapasitas sang anak. Di usia 31 tahun, Carlos Sainz Jr. justru sedang berada dalam fase terbaik kariernya. Musim perdananya bersama Williams berjalan hampir sempurna, dengan raihan dua podium di balapan jarak jauh serta satu podium tambahan di format sprint.

Walau tidak membela tim elite seperti Ferrari, Sainz Jr. tetap dipandang sebagai salah satu figur penting di grid Formula 1. Ia dikenal cermat, sistematis, memiliki kepekaan teknis tinggi, serta piawai dalam mengembangkan mobil. Kualitas-kualitas tersebut tak luput dari perhatian ayahnya dan, jika waktunya tiba, bisa menjadi modal penting untuk beradaptasi dengan tantangan ekstrem Dakar.

Dua arah berbeda untuk sementara waktu

Dalam waktu dekat, arah keduanya sudah sangat jelas. Carlos Sainz Sr. kini memasuki fase akhir perjalanan karier balapnya, dengan menikmati setiap momen menjadi prioritas utama. Reli Dakar dijalani bukan semata demi hasil, melainkan juga sebagai wujud kepuasan pribadi setelah puluhan tahun berkiprah di dunia motorsport.

Sementara itu, Carlos Sainz Jr. masih sepenuhnya menaruh fokus pada Formula 1. Targetnya tertuju ke musim 2026, periode yang diperkirakan akan membawa perubahan regulasi besar dan berpotensi mengubah peta persaingan. Jika momentum berpihak, dinamika baru tersebut bisa saja membuka peluang lebih luas baginya untuk bersaing di level yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *