Sportsbook.co.id, Jakarta – Gennaro Gattuso akhirnya mengungkap pendekatan yang ia gunakan dalam membesut Tim Nasional Italia. Alih-alih mencari formula revolusioner, pelatih berusia 46 tahun itu justru memilih jalan yang sudah terbukti sukses di masa lalu.
Gattuso mengakui bahwa dirinya banyak mengadopsi filosofi kepelatihan Marcello Lippi, sosok yang sangat berpengaruh dalam kariernya. Pelatih legendaris tersebut merupakan arsitek di balik keberhasilan Italia menjuarai Piala Dunia 2006, momen yang tak pernah dilupakan Gattuso.
Pendekatan “meniru sepenuhnya” ini diyakini Gattuso mampu menghidupkan kembali karakter juara Gli Azzurri. Fokus utamanya bukan sekadar strategi permainan, tetapi juga membangun ikatan emosional yang solid di dalam tim.
Ia pun menegaskan bahwa dirinya telah banyak berubah. Julukan Gattuso sebagai figur keras dan emosional perlahan ditinggalkan, digantikan oleh versi pelatih yang lebih dewasa dan terkendali.
Menjadikan Filosofi Lippi Sebagai Fondasi
Bagi Gattuso, Marcello Lippi bukan sekadar mantan pelatih, melainkan figur sentral dalam perjalanan sepak bolanya. Keberhasilan Italia di Piala Dunia 2006 menjadi bukti konkret efektivitas pendekatan sang mentor.
Karena itu, Gattuso tak ragu menerapkan metode yang sama saat memimpin tim nasional. Ia berharap bisa mengulang kesuksesan tersebut dengan fondasi yang serupa.
“Sejak saya menangani Italia, saya menerapkan apa yang pernah dia lakukan, benar-benar seperti menyalin dan menempelkannya,” ujar Gattuso dalam wawancara dengan Vivo Azzurro.
Menurutnya, kekuatan utama Lippi bukan hanya terletak pada taktik, melainkan pada kemampuan membangun kepercayaan dan kejujuran dalam tim.
“Untuk menciptakan grup yang kuat, Anda harus konsisten dan jujur. Terutama dengan memberi dukungan lebih kepada pemain yang sedang berada dalam masa sulit,” jelasnya.
Gattuso menilai pendekatan personal seperti inilah yang mampu menumbuhkan rasa memiliki terhadap tim nasional.
“Dia adalah ahlinya dalam membuat pemain merasa benar-benar menjadi bagian dari tim,” pujinya.
Target Utama: Kembali ke Piala Dunia
Gattuso juga menegaskan ambisi besarnya bersama Italia. Ada satu tujuan yang menjadi fokus utama dan tidak bisa ditawar.
Mantan gelandang AC Milan itu bertekad membawa Italia kembali tampil di Piala Dunia, setelah kegagalan lolos di dua edisi sebelumnya meninggalkan luka mendalam.
“Obsesi saya adalah membawa Italia kembali ke Piala Dunia, ke level yang selama ini menjadi identitas kami, bahkan sebagai tim utama,” tegasnya.
Ia menanamkan mental pantang menyerah kepada para pemain. Gattuso tidak ingin timnya runtuh hanya karena satu hambatan.
“Kami harus menginginkannya sepenuh hati dan tidak langsung diliputi rasa takut ketika menghadapi kesulitan pertama,” lanjutnya.
Evolusi Menuju Sosok Pelatih yang Lebih Tenang
Gattuso juga mengakui telah mengalami perubahan besar dalam kepribadiannya. Ia menyadari bahwa peran sebagai pelatih menuntut pendekatan yang berbeda dibandingkan saat masih menjadi pemain.
Kini, ia berusaha menjadi sumber ketenangan bagi tim dan menghindari kesalahan di luar aspek teknis.
“Saat ini saya adalah Gattuso versi baru. Saya harus menjadi orang pertama yang menularkan ketenangan dan meminimalkan kesalahan,” ungkapnya.
Meski tanggung jawab sebagai pelatih tim nasional sangat besar, Gattuso merasa tekanan bukanlah hal baru baginya.
“Saya sudah terbiasa memikul tanggung jawab sejak usia 12 tahun, ketika saya meninggalkan rumah untuk bermain di Perugia,” kenangnya.
Pengalaman hidup di bawah tekanan itulah yang membentuk karakter kuatnya. Kini, ia berharap bisa mempersembahkan kebahagiaan bagi Italia.
“Saya ingin memberikan yang terbaik bersama para pemain dan membawa kebahagiaan besar untuk seluruh negara,” tutup Gattuso.
