6 PR Besar Liverpool Menuju 2026: Masa Depan Salah hingga Krisis di Lini Belakang

Dari ketidakpastian Mohamed Salah hingga krisis bek tengah, Liverpool dihadapkan pada enam persoalan besar yang menentukan arah klub menuju 2026

Jakarta – Liverpool menghadapi periode krusial menjelang tahun 2026. Musim perdana Arne Slot di Anfield belum berjalan sesuai ekspektasi, bahkan cenderung mengecewakan.

Ambisi mempertahankan trofi Premier League kian menjauh dari jangkauan. Kini, target realistis The Reds adalah mengamankan satu tempat di Liga Champions musim depan.

Di balik performa di lapangan, Liverpool juga dibayangi sederet persoalan internal. Mulai dari masa depan pemain kunci hingga lubang besar di sektor pertahanan, semuanya menjadi “bom waktu” yang harus segera ditangani manajemen klub.

Berikut enam persoalan utama yang akan menentukan arah Liverpool dalam satu tahun ke depan.


1. Masa Depan Mohamed Salah Masih Abu-abu

Isu terpanas tentu menyangkut Mohamed Salah. Meski Arne Slot berusaha menenangkan situasi, belum ada kejelasan mengenai kelanjutan karier sang bintang Mesir di Anfield.

Dengan bursa transfer Januari yang semakin dekat, rumor kepergian Salah kembali menguat. Apalagi setelah ekspresi emosionalnya terhadap klub beberapa waktu lalu yang memantik spekulasi luas.

Pertanyaan besarnya sederhana namun krusial: apakah Salah bersedia bertahan jika perannya tak lagi mutlak sebagai starter? Semua keputusan kini berada di tangan Slot dan manajemen.


2. Kontrak Ibrahima Konate yang Terlalu Lama Menggantung

Tak hanya Salah, Liverpool juga menghadapi kebuntuan dalam negosiasi kontrak Ibrahima Konate. Bek asal Prancis itu memasuki fase akhir masa baktinya dan berpotensi pergi gratis jika tak segera ada kesepakatan.

Real Madrid sempat disebut-sebut memantau situasinya, namun ketertarikan tersebut meredup seiring penurunan performa Konate musim ini.

Meski demikian, Liverpool tentu tak ingin kehilangan bek tengah utama mereka. Jika ancaman Madrid benar-benar sirna, manajemen harus bergerak cepat mengamankan tanda tangan baru Konate.


3. Andy Robertson dan Peran yang Mulai Tergeser

Situasi serupa juga dialami Andy Robertson. Kontrak sang wakil kapten kian menipis, sementara perannya di tim tidak lagi sepenting musim-musim sebelumnya.

Kehadiran Milos Kerkez memberi sinyal jelas bahwa Liverpool tengah menyiapkan regenerasi di posisi bek kiri. Robertson diperkirakan akan lebih sering menghuni bangku cadangan ke depannya.

Dengan kontribusi hampir satu dekade, Robertson pantas menentukan masa depannya sendiri. Ketertarikan klub-klub besar Eropa seperti Atletico Madrid bisa menjadi godaan serius bagi sang pemain.


4. Florian Wirtz Masih Mencari Posisi Ideal

Florian Wirtz perlahan mulai menunjukkan kualitasnya setelah awal musim yang kurang mulus. Gelandang kreatif asal Jerman itu mulai memberi dampak nyata dalam permainan Liverpool.

Namun, Arne Slot masih belum menemukan peran terbaik untuknya. Wirtz kerap dimainkan di berbagai posisi, mulai dari sayap kiri hingga gelandang serang.

Secara teori, peran nomor 10 tampak paling ideal untuk memaksimalkan kreativitasnya. Sayangnya, kondisi tim dan badai cedera memaksa Slot menempatkannya melebar. Formula terbaik Wirtz masih jadi pekerjaan rumah besar.


5. Duet Ekitike–Isak yang Tak Kunjung Terwujud

Liverpool juga belum mampu mewujudkan duet impian di lini depan. Kombinasi Hugo Ekitike dan Alexander Isak nyaris tak pernah terlihat dalam durasi panjang.

Setiap eksperimen yang dilakukan Slot selalu berakhir cepat, entah karena alasan taktik atau kondisi fisik pemain.

Kini situasinya makin rumit setelah Isak harus menepi cukup lama akibat cedera serius. Alhasil, Liverpool mau tak mau menggantungkan harapan pada Ekitike seorang diri di sektor penyerangan.


6. Krisis Bek Tengah dan Masa Depan Marc Guehi

Masalah terakhir, namun tak kalah penting, adalah kebutuhan mendesak akan bek tengah baru. Gagalnya Liverpool mendatangkan Marc Guehi pada penutupan bursa sebelumnya terbukti menjadi kesalahan besar.

Pertanyaannya kini, apakah The Reds akan kembali mencoba merekrut Guehi di Januari atau menunggu hingga kontraknya habis di musim panas?

Crystal Palace lewat Oliver Glasner kabarnya enggan melepas sang pemain di tengah musim. Menunggu status bebas transfer pun penuh risiko karena persaingan akan semakin ketat.

Arne Slot bersama direktur olahraga Richard Hughes harus cermat mengambil keputusan. Apakah Guehi masih target utama, atau Liverpool sudah menyiapkan alternatif lain?


Kesimpulan

Enam persoalan ini menjadi ujian besar bagi Liverpool menuju 2026. Keputusan yang diambil dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan apakah The Reds mampu kembali bersaing di level tertinggi, atau justru terjebak dalam fase transisi berkepanjangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *